november
angin berhembusan deras
dan ombak berpintalan merempuh pantai
langit redup dan cahaya meminggir
berpayung bergulung
menari dalam sejuk hembus udara
menari dalam sejuk hembus udara
tidak banyak berubah
november dengan hujan dan tanah basah
hijau yang meledak dari pohonan
menusuk diam di balik tebal kabut
aku selalu berhadap
dengan bayang dan suram pandang
ketika angin merentas titiwangsa
dan ketika ombak membelah timur
berulang datang gegar perpisahan
kesayupan dan sebuah kehilangan
terasa baru saja kulit ini tersayat
dan ingin disembuhkan lagi
dari denyut dan pedih
tetapi sesudah begitu tersuratnya november
apa yang dapat kutuliskan lagi
selain kapal yang berangkat jauh
meredah samudera meninggi ombak
november bukan dukalara
tapi tersirat dalam
bagaimana indahnya
kasih sayangmu
Tuhan
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.