BANGKU
dibangku yang pernah kau ada
kosong berganti kering daun-daun
angin menepis perlahan
persis sehabis pertarungan
ranting-ranting bergelimpangan
patah dan bertaburan
seperti jalan mati
lorong ini tak dijejaki
bangku kosong tak dipeduli
begitukah ketiadaan
tak terganti pada tatap dan hadir
perlukah aku menyimpan kenang
padang-padang hijau
dan nyanyi burung-burung
angin dingin berdesis
membuka cerita
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.