GADIS DI KUBURAN
Nisan condong tegak bertaburan
gadis menangis kehibaan
tidak ada padang perjuangan
pahlawan gugur tergelimpangan.
gadis menangis kehibaan
tidak ada padang perjuangan
pahlawan gugur tergelimpangan.
Lari gadis menyembam ke tanah
diiringi sedu menggoncang bahu
tenang pahlawan dipeluk bumi
senyum terakhir tenang tersembunyi.
Kenangan lama bermain di hati
pelukan dan kucupan kasih
tidak ada garisan tepi
kata dipadu, janji dikunci.
'Sungguhkah, dinda?' tanya pemuda.
'Benar, kanda' sahutnya manja.
Ke jinjang pelamin setahun lagi
hilir berbiduk ke laut hidup.
Datanglah lamaran ke ayah bonda
penuh khidmat junjung berduli
tapi pemuda emas sesaga
tertolaklah lamaran, terurailah janji.
Matahari bersembunyi di balik awan
pulanglah orang membawa usungan
air dikendi kekeringan
terkejut gadis dari menungan.
Melangkah gadis menahan denyutan
pandangan terakhir terlempar ke nisan
setangkai kemboja gugur perlahan
merangkaklah senja menutup pandangan.
USMAN AWANG
1953
diiringi sedu menggoncang bahu
tenang pahlawan dipeluk bumi
senyum terakhir tenang tersembunyi.
Kenangan lama bermain di hati
pelukan dan kucupan kasih
tidak ada garisan tepi
kata dipadu, janji dikunci.
'Sungguhkah, dinda?' tanya pemuda.
'Benar, kanda' sahutnya manja.
Ke jinjang pelamin setahun lagi
hilir berbiduk ke laut hidup.
Datanglah lamaran ke ayah bonda
penuh khidmat junjung berduli
tapi pemuda emas sesaga
tertolaklah lamaran, terurailah janji.
Matahari bersembunyi di balik awan
pulanglah orang membawa usungan
air dikendi kekeringan
terkejut gadis dari menungan.
Melangkah gadis menahan denyutan
pandangan terakhir terlempar ke nisan
setangkai kemboja gugur perlahan
merangkaklah senja menutup pandangan.
USMAN AWANG
1953
Comments
Post a Comment