di depanku kau menari
mengibar putih awan
melepas cahaya
antara suram dan terang
berjatuhan di putih pasir
begitu engkau ada
menjadi sahabat
dalam waktu sunyi mendekat
menarilah antara celah awan
antara sinar bintang
dingin pun makin berlabuh
entah bagaimana esok hari
entah kau ada
entah kau pun pergi
di celah gelap
aku pula yang menari
menunggu purnama itu
di sudut yang lain
kau sedang menari lagi
tapi bukan aku yang menyaksi
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.