kita hanya menyaksi
dari sudut yang jauh
segenap urat dan saraf kita pasti lebih bebas
dari merasa kesakitan atau keperihan mereka
untuk seketika marilah kita menginjak
bekas kaki dan uncang harap yang bergantungan
dalam hidup mereka
begitu calar kaca yang bergantungan
dalam mimpi-mimpi mereka
inilah wajah harapan
merekalah orang-orang berani
yang tak pernah berpatah nasib dari terus berburu
mereka berada antara kita
mengusung lelah menjahit rapuh hidup
dengan benang sabar
mereka menyihir sengsara
lalu mengutip dengan berani
lara yang berjatuhan di setiap sudut waktu
kalaulah kita merasa sakit
mereka lebih kenal erti kesakitan itu
kalaulah kita merasa derita
mereka lebih akrab dengan penderitaan itu
kalaulah kita merasa terpinggir
mereka telah berada lama menjadi marga pinggiran
marilah belajar dari kepedihan mereka
mengasuh hidup dari lelah panjang itu
barangkali kita terlalu disombongkan oleh kemewahan
hingga segenap jentik dan picit perih
telah kita anggap kawah derita
yang mengurung kita
tataplah ke dalam kaca kehidupan itu
bagaimana mereka membasuh luka
dan membersih segenap calar kaca
kita harus menerima hakikat
bersyukurlah dengan jalan bahagia
yang seringkali tuhan anugerah
berdoalah untuk mereka
semoga tuhan permudahkan mimpi-mimpi
kita
amin.
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.