malam lebaran mengapung awan
bintang terbenam tertutup lampu cahaya
angin yang singgah membawa sejuk
alam semakin diam bersemadi bersama malam
di sisi beranda kekasih menatap malam lebaran
malam pekat hitam kehilangan bulan
takbir dan tahmit bergema memecah kabut
ranting-ranting bergoyang sama bertasbih
rumput-rumput melintuk lembut
dalam bahasa tasbihnya
kita hanya manusia
berpayung di bawah pinta takdir
bernaung di celah bayang pilihan
tidak pernah tahu bagaimana esok mentari
kerana sedang malam kita berdamping dengan kelam
hanya doa dipanjatkan ke tangga maha pemgasih
mengharap hari berganti musim beralih
bawakanlah restu dan rahmatmu Ilahi
permudahkan segenap langkah dan hayun harap
jangan jadikan kami selamanya dalam bimbang dan nanar
ampunkan kekhilafan, kealpaan dan janggal tindakan
berikanlah kami cahaya menerang gelap dan pudar
kekasih menatap malam lebaran
di pintumu berdiri mencari damai mengharap makmur
cinta manusia hanya sebatas masa sebingkai waktu
cinta ke hadratmu tak kunjung padam cahaya
kaulah yang maha pemaaf
lebih dari segala maaf yang kuberikan
kaulah maha pengampun
lebih dari segala ampun yang kusebutkan
kaulah maha pemurah
lebih dari segala pemberian yang kuberikan
teratas hanyalah engkau
kekasih menatap malam lebaran
memohon ampun dan maaf
di pintumu
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.