Harmoni - Nyanyian Pantai Timur
Lirik Nyanyian Pantai Timur
Wajah laut dan perahu tua
adalah rakan setia hidupku
aku yang sentiasa merindukan senyum
dan tawa anak isteriku
ombak laut Cina Selatan
adalah suara tangisanku
seorang nelayan kecil
memperjudikan hidup
bersama doa dibibir gersang
ikan dan camar lebih mengerti
tragedy hidup kami
dari mereka yang berjanji
dengan kata bak puisi
laut ngeri dibulan Disember
ada kalanya lebih simpati
kerna mengambil diri
dan melimpahkan rezeki
serentak pada hidup kami
ikan dan camar lebih mengerti
tragedy hidup kami
dari mereka yang berjanji
dengan kata bak puisi
laut ngeri dibulan Disember
ada kalanya lebih simpati
kerna mengambil diri dan
melimpahkan rezeki
serentak pada hidup kami
tiap Subuh pantai berselimut sepi
menanti berita kematian
dari saujana...lautan...
tiap Subuh pantai berselimut sepi
menanti berita kematian
dari saujana...lautan...
adalah rakan setia hidupku
aku yang sentiasa merindukan senyum
dan tawa anak isteriku
ombak laut Cina Selatan
adalah suara tangisanku
seorang nelayan kecil
memperjudikan hidup
bersama doa dibibir gersang
ikan dan camar lebih mengerti
tragedy hidup kami
dari mereka yang berjanji
dengan kata bak puisi
laut ngeri dibulan Disember
ada kalanya lebih simpati
kerna mengambil diri
dan melimpahkan rezeki
serentak pada hidup kami
ikan dan camar lebih mengerti
tragedy hidup kami
dari mereka yang berjanji
dengan kata bak puisi
laut ngeri dibulan Disember
ada kalanya lebih simpati
kerna mengambil diri dan
melimpahkan rezeki
serentak pada hidup kami
tiap Subuh pantai berselimut sepi
menanti berita kematian
dari saujana...lautan...
tiap Subuh pantai berselimut sepi
menanti berita kematian
dari saujana...lautan...
Penantian
Penantian
Berapa lama mesti kunanti
Sinar cahaya matamu
Gemerlap bagai bintang
Menghiasi malam
Malam yang menutup diriku
Berapa lama perlu kutunggu
Lontaran suara dari bibirmu
Memecah hening taman
Taman syurgawi
Pada sebuah hati yang sepi
Penantian suatu siksa
Yang tidak tertanggung
Oleh tubuhku yang kering dan layu
Kepastian suatu penawar
Dalam suka dan duka
Yang meniti hidupku
Sinar cahaya matamu
Gemerlap bagai bintang
Menghiasi malam
Malam yang menutup diriku
Berapa lama perlu kutunggu
Lontaran suara dari bibirmu
Memecah hening taman
Taman syurgawi
Pada sebuah hati yang sepi
Penantian suatu siksa
Yang tidak tertanggung
Oleh tubuhku yang kering dan layu
Kepastian suatu penawar
Dalam suka dan duka
Yang meniti hidupku
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.