Harapan Kepada Pemuda
Aku harapkan pemuda inilah yang akan sanggup
membangunkan zaman yang baru
memperbaru kekuatan iman
menjalankan pelita hidayat..
menyebarkan ajaran khatamul-anbiya’
menancapkan di tengah medan pokok ajaran Ibrahim
Api ini akan hidup kembali dan membakar...
jangan mengeluh jua , hai orang yang mengadu
Jangan putus asa , melihat lengang kebunmu
Cahaya pagi telah terhampar bersih
Dan kembang-kembang telah menyebar harum narwastu
Khilafatul-Ard akan diserahkan kembali ke tanganmu
Bersedialah dari sekarang
Tegaklah untuk menetapkan engkau ada
Denganmulah Nur Tauhid akan disempurnakan kembali
Engkaulah minyak atar itu , meskipun masih tersimpan dalam
kuntum yang akan mekar
Tegaklah, dan pikullah amanat ini atas pundakmu
Hembuslah panas nafasmu di atas kebun ini
Agar harum-harum narwastu meliputi segala
Dan janganlah dipilih hidup ini bagai nyanyian ombak
hanya berbunyi ketika terhempas di pantai
Tetapi jadilah kamu air-bah , mengubah dunia dengan amalmu
Kipaskan sayap mu di seluruh ufuk
Sinarilah zaman dengan nur imanmu
Kirimkan cahaya dengan kuat yakinmu
Patrikan segala dengan nama Muhammad
Muhammad Iqbal
Cinta Abadi
Cinta itu abadi dan ke dalam keabadian ia pergi
Jika hari pembalasan tiba
Orang berduyun ingin jadi pemburu cinta
Sebab tanpa cinta ia akan terhina
Titik cerlang yang bernama peribadi
Api kehidupan dalam tumpukan abu kita
Cinta menggosoknya menjadi lebih abadi lagi
Cinta mengangkat insan membumbung tinggi
Hingga tercapai tangga keluhuran dekat ilahi
Jika wujud ini adalah benda belum selesai
Cinta membentuknya hingga sempurna
Wahai muslim, dengar kisahku menjadi manusia
Oleh cinta pribadi kian abadi
Lebih hidup, lebih menyala, dan lebih kemilau
Dari cinta menjelma pancaran wujudnya
Dan perkembangan kemungkinan yang tak diketahui semula
Fitrahnya mengumpul api dari cinta
Cinta mengajarinya menerangi alam semesta
Cinta tak takut kepada pedang dan pisau belati
Cinta tidak berasal dari air dan bumi
Cinta menjadikan perang dan damai di dunia
Sumber hidup ialah kilau pedang cinta
Muhammad Iqbal
Nyanyian Waktu
Aku derita mahupun penawar
Kesederhanaan mahupun kemegahan.
Aku pedang yang menghancurkan
Aku mata air kekekalan
Aku api yang membinasakan
Aku taman kebaqaan
Pertentanganku nyata
(Anggaplah itu tipu-muslihat):
Berubah selalu, diam senantiasa
Tak berubah dalam dada yang berubah.
Seperti jiwa manusia aku tak terikat
Pada lambang-lambang bilangan-
Aku tak terikat pada masa dan keluasan
Pada pergantian dan tahun kabisat
Kau adalah rahasia terpendam dalam dirimu
Aku adalah rahasia dari wujudmu.
Aku hidup karena kau memiliki jiwa
Dan tempat tinggalku adalah kesendirian jiwamu
Muhammad Iqbal
Jawab-e-Shikwah by Allama Iqbal
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.