Hati Seorang Guru 3




Most Inspirational Quotes for Teachers


What we want is to see the child in pursuit of knowledge, and not knowledge in pursuit of the child.
George Bernard Shaw



Good teaching is one-fourth preparation and three-fourths theatre.
Gail Goldwin


A teacher is a compass that activates the magnets of curiosity, knowledge, and wisdom in the pupils. 
Ever Garrison


What sculpture is to a block of marble, education is to a human soul.
Joseph Addison


Every child deserves a champion – an adult who will never give up on them, who understands the power of connection and insists that they become the best that they can possibly be.
Rita Pierson





 Who is the good teacher?

A great teacher Interacts with the child (physically, and mentally)
A great teacher gives affection to the pupils, makes them understand what emotion is.
A great teacher smiles to his/her pupils even when they screw him up.
A great teacher teaches not only text book materials but also The truth that's happening outside. Practice balanced with theory.
A great teacher dedicates him/herself to the job. They made a commitment. Then they have to do it.
A great teacher understands that a child is not only a tiny bundle of joy that can cry, smile, laugh. He/she must understand that in front of him stands a true miracle of life.


Kisah Seorang Guru

Saya mengajar di sekolah rendah di tengah-tengah bandaraya Kuala Lumpur. Saya mengajar sesi petang. Salah seorang murid saya setiap hari datang lambat ke sekolah. Kasut dan bajunya selalu kotor. Setiap kali saya bertanya tentang baju dan kasutnya dia hanya berdiam diri. Saya masih bersabar dengan keadaan pakaiannyatetapi kesabaran saya tercabar dengan sikapnya yang setiap hari datang lambat. Pada mulanya saya hanya memberi nasihat. Dia hanya menundukkan kepala tanpa berkata-kata kecuali anggukkan yang seolah-olah dipaksa. Kali kedua saya memberi amaran, dia masih juga mengangguk tetapi masih juga datang lambat keesokannya.

Kali ketiga saya terpaksa menjalankan janji saya untuk memukulnya kalau masih lambat. Anehnya dia hanya menyerahkan punggungnya untuk dirotan . Airmata saja yang jatuh tanpa sepatah kata dari mulutnya.

Keesokan harinya dia masih juga lambat, dan saya memukulnya lagi. Namun ia masih tetap datang ke sekolah dan masih tetap lambat. Suatu hari saya bercadang untuk mengintipnya ke rumahnya. Setelah mendapatkan alamatnya, saya meneruskan niat saya. Dia tinggal di sebuah kawasan setinggan tidak berapa jauh dari sekolah. Keadaan rumahnya sangat daif.

Saya nampak murid saya itu sedang berdiri di depan rumahnya dalam keadaan gelisah. Seorang wanita yang mungkin ibunya juga kelihatan gelisah. Lebih kurang pukul 1.30 seorang anak lelaki sedang berlari-lari sekuat hati menuju ke rumah itu. Sambil berlari dia membuka baju sekolahnya. Sampai di depan rumah baju dan kasutnya diserahkan pula kepada murid saya yang terus bergegas memakainya. Sebelum pakaian sekolah sempurna dipakai, dia sudah berlari ke arah sekolah.

Saya kembali ke sekolah dengan penuh penyesalan. Saya memanggil anak itu sambil menahan airmata yang mula tergenang. "Maafkan cikgu. Tadi cikgu pergi ke rumah kamu dan memerhatikan kamu dari jauh. Siapa yang berlari memberikan kamu baju tadi?" Dia terkejut dan wajahnya berubah. "Itu abang saya. Kami kongsi baju dan kasut sebab tak ada baju lain. Itu saja baju dan kasut yang ada. Maafkan saya, cikgu." Jawabnya "Kenapa kamu tak beritahu cikgu dan kenapa kamu biarkan saja cikgu pukul kamu?" " Mak pesan, jangan meminta-minta pada orang, jangan ceritakan kemiskinan kita pada orang. Kalau cikgu nak pukul serahkan saja punggung kamu." Sambil menahan airmata yang mula berguguran saya memeluk anak itu, "Maafkan cikgu, ......." Kejadian itu cukup menginsafkan saya. Selepas itu saya cuba membantunya setakat yang mampu.

warnawarni kehidupan


KETULUSAN SEORANG GURU

children full of life


kita memerhati
suatu ketika nanti
kita pun bisa memberi

Comments

Post a Comment