Dari Daun-Daun


dari daun-daun
kita memerhati lingkar masa gerak zaman
bermula dari kelopak kecil membesarkan pohon
menjaring matahari mengepung udara
tabah dalam diam 
mengikat pintal cinta tak terleraikan tak terpisahkan
hanya tangkai kecil berpaut kukuh
pada dahan dan ranting
setiamu teruji oleh deras angin 
tulus menadah hujan mengait embun
demikian cinta yang kau ukir
sepanjang waktumu


dari daun-daun
bahagia itu tumbuh berpayung bayang
melambai menanti angin 
menari dalam rentak kalbu guris jiwa
datanglah burung-burung bersarang
hinggaplah unggas berterbangan
berkampunglah serangga bebas dan merdeka
menumpang di  rimbun daun 
kaulah negeri tercantik
tanah harapan nusa perjuangan
segenap yang datang


dari daun-daun
sabar dan relamu tak terbanding
melindung dahan membungkus kulit pohon
begitu pengorbanan sucimu
membesarkan pohon-pohon


dari daun-daun
belajarlah mengunyah derita memikul  gundah
pada detik yang  selalu tiba
ketika cinta berhujung dalam pamitan
pasrah dan redha mendaki putaran takdir
dengan perlahan dan diam
daun itu meninggalkan tangkai
tanpa tangis tanpa gundah jiwa
kerana ia tahu dan amat menerima
segenap yang tertulis pada urat nasib
begitu diam di banir pohon 
atau dilarikan angin jauh dan jauh
tertanggal dari segenap yang menjadi miliknya
menunggu waktu 
masa mereputkan kenangan meleraikan mimpi
bagimu segala itu bukan perpisahan
tetapi memenuhi gilir  masa pinta detik
kerana esok akan tumbuh
tunas-tunas kecil 
menumbuhkan daun-daun baru
yang amat kautunggu
dari pusaramu di dingin tanah


dari daun-daun
tataplah bagaimana cinta dan kasih sayang
bahagia dan pengorbanan
mengalir dalam diam
dalam pasrah yang dalam







Comments